Petani Padi di Aceh 80 Persen Sudah Gunakan Benih Bersertifikat_
SariAgri - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyampaikan 80 persen petani padi di Aceh sudah menggunakan benih bersertifikat.
Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Distanbun Aceh, Habiburrahman mengaku, ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, bahwa 80 persen petani sudah gunakan benih bersertifikat.
"Kalau kita hitung tadi yang selama ini, kita yang paling banyak, benih bersertifikat ini yang dikeluarkan pasar yang memang dari pemerintah,” kata Habiburrahman, Selasa (1/6).
Benih bersertifikat itu, sebutnya, selain bersumber dari pemerintah, benih-benih tersebut juga banyak dijual di kios-kios dan sarana produksi pertanian (saprodi).
Kendati demikian, Habiburrahman tak menampik benih bodong alias palsu masih saja beredar di tengah masyarakat. Bahkan dapat ditemukan di Saprodi atau beredar langsung di kalangan petani.
Agar benih bodong tidak terlanjur beredar pada petani, sebutnya, pemerintah memperketat pengawasan dan memberikan penyuluhan kepada petani untuk menggunakan benih yang bersertifikat.
Pemerintah, lanjutnya, juga sudah pernah memperingatkan penjual benih bodong melalui lisan maupun dengan mengirim surat. Termasuk menyosialisasikan bagaimana jenis benih yang bersertifikat.
“Nah, petugas kita yang berada di seluruh kabupaten/kota setiap saat mereka ketika ada persoalan di kios-kios mereka itu akan menindak, dalam artian memberikan pembinaan. Tapi kalau masih juga ditemukan lagi, itu mungkin akan diambil barang buktinya itu,” jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini rata-rata benih bodong yang masuk ke Aceh berasal dari Pulau Jawa. “Kalau bahasa kita benih masih galur, tanpa bersertifikat tapi dia buat kemasan dengan bagus, seolah itu benih yang unggul. Tapi begitu kita cek tidak ada sertifikat,” katanya.
Untuk itu, Habiburrahman mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak menggunakan benih bodong atau tidak bersertifikat, karena nanti juga akan berimbas pada hasil panen dan pribadi para petani.
“Kita mengimbau mohon kepada para kios jangan sampai mereka menjual benih-benih yang seperti itu, karena nanti yang kasian mereka juga sendiri,” sebutnya.
Berita Pertanian Terbaru Video terkait:
Berita Pertanian